Pages

Senin, 10 Maret 2014

4. SOSIALISME



PANDANGAN SOSIALISME CHE GUEVARA
TERHADAP IMPERIALISME DI KUBA

Oleh
Ahyana Fatih Eza Robin
:
120731436003
Luqman Habibullah
:
120731435990
Maximianus Y. Harwali
:
120731436000
Siti Ulfatu Ni’mah
:
120731435972
Wiga Rafita
:
120731435968
Shofa Untung
:
208831413392
Pendidikan Sejarah/ Off A

            Abstak: Artikel ini membahas tentang tokoh revolusioner Che Guevara yang memperjuangkan sosialisme di Kuba. Meskipun ia bukan penduduk asli Kuba, akan tetapi karena tingginya rasa sosial yang tumbuh ketika     melakukan perjalanan panjang, ia pun rela mempertaruhkan nyawanya             demi membela kemerdekaan Kuba dari Imperialisme Amerika Serikat. Berbagai cara ia lakukan agar Kuba lepas dari pengaruh Amerika Serikat seperti mengadakan kerjasama dengan negara-negara berkembang lainnya dan menjalankan             kebijaksanaan yang membuat Kuba menjadi negara yang kuat.
            Kata kunci: sosialisme, Che Guevara, revolusioner, Kuba
            Banyak orang yang mengaku bahwa dirinya menganut paham sosialisme, akan tetapi hanya sedikit yang memang benar-benar menerapkannya apalagi memperjuangkannya hingga titik darah penghabisan. Salah satu tokoh revolusioner yang memperjuangkan sosialisme ialah Che Guevara. Che Guevara merupakan tokoh revolusioner yang memperjuangkan sosialisme di Kuba. Ia bukanlah penduduk asli Kuba melainkan seorang Argentina. Jiwa sosialnya tumbuh ketika ia melakukan perjalanan ke berbagai negara dan melihat keadaan yang memprihatinkan. Semenjak itulah ia mulai melakukan berbagai aksi demonstrasi atas apa yang menurutnya tidak adil dan tidak manusiawi.
            Hingga pada akhirnya, puncak perjuangannya berlangsung di Kuba. Ia benar-benar menentang Imperialisme Amerika Serikat atas Kuba. Ia merasa imperialisme merupakan suatu bencana yang hanya akan menimbulkan kesengsaraan. Berbagai gerakan revolusioner ia lakukan habis-habisan. Ia memperbaharui sistem ekonomi, politik dan sosial melalui kebijaksanaan yang ia keluarkan selama menjabat sebagai bagian dari petinggi di Kuba. Pemikiran-pemikiran kritisnya, ia gunakan untuk mempelopori negara-negara berkembang lainnya untuk bertindak melawan imperialisme. Imperialisme yang dijalankan oleh Amerika Serikat tersebut merupakan sebuah ekploitasi dan penindasan yang hanya akan menyengsarakan penduduk.
            Untuk lebih jelasnya, penulis akan memaparkan makna dari sosialisme itu sendiri.Penulis juga akan menjelaskan permasalahan di Kuba yang dihimpit oleh imperialisme Amerika Serikat. Perjuangan di Kuba tersebut akan diwarnai oleh berbagai gerakan dan pemikiran-pemikiran Che Guevara. Guevara tokoh revolusioner yang berwibawa dan pengalaman nya yang luar biasa. Sehingga, dengan mengetahui permasalahan di Kuba serta penyelesaiannya melalui gerkan-gerakan dan pemikirannya maka kita akan mampu memahami tentang bagaimana perjuangan yang sesungguhnya. Tentang bagaimana pula kita harus bertindak dalam kedaan yang terdesak.
PEMBAHASAN
Pengertian Sosialisme
Sosialisme merupakan suatu paham atau ajaran yang berhubungan dengan ideologi suatu negara. Dalam penerapannya, sosialisme menjunjung tinggi derajat manusia dengan mengutamakan persamaan derajat setiap orang. Persamaan derajat tersebut nantinya diharapkan dapat mengahpuskan segala macam penindasan yang dilakukan manusia terhadap manusia agar tercipta kesejahteraan.  Pada dasarnya istilah sosialisme pertamakali muncul pada abad ke 19. Maka dari kemunculan istilah sosialisme tersebut telah menandai usaha dari beberapa pihak  dan sejumlah tempat untuk membentuk organisasi “sosial ” dalam tatanan ekonomi yang sudah ada (Wright: 109). Maka dari hal inilah sosialisme berusaha untuk menyatukan kebebasan, keadilan dan hubungan persaudaraan yang dapat tampil di panggung dunia modern yaitu melalui ide revolusi pada tahun 1789. Sehingga dapat dikatakan bahwa sejarah aktual sosialisme memperlihatkan bahwa di dalam maupun di luar landasan bersama selalu ada beragam tradisi.
Permasalahan di Kuba
Salah satu permasalahan sosialisme yang terjadi di dunia ialah seperti permasalahan di Kuba. Kuba merupakan negara berkembang yangmana dahulu berada di bawah pemerintahan Spanyol. Hingga pada akhirnya terjadi peperangan antara Spanyol dan Amerika yang terjadi pada tahun 1898. Hal tersebut merupakan hubungan dalam rantai panjang agresi kontinental yang sebenarnya tidak ditujukan pada kuba. Diman gelombang imperialisme ditandai dengan tumbangnya berbagai pemerintahan akibat tumbang karena tekanan-tekanan yang tidak dapat dicegah (Guevara, 1987). Sehingga, Kuba berada di bawah kekuasaan Amerika meskipun Kuba menyatakan merdeka pada tahun 1902.
            Keadaan tersebut sangat menguntungkan Amerika Serikat karena segala bisnis dan politik domestik di Kuba harus diintervensi oleh Amerika Serikat terlebih dahulu. Pada bulan Januari 1934, Fulgencio Batista y Zaldivar berhasil menjatuhkan pemerintahan dan menganggap dirinya sebagai diktator berkuasa hingga 1940 dan kemudian menjadi presiden. Setelah selesai masa pemerintahannya, kemudian ia menjadi seorang jenderal. Pada tanggal 10 Maret 1952, ia melakukan kudeta berdarah dan mengacaukan pemilihan umum. Sehingga pada tanggal 27 Maret 1952, Batista dapat berkuasa penuh atas Kuba (Makkawaru, 2006: 6). Akan tetapi, kekuasaaannya masih berada dibawah kendali Amerika serikat yangmana saling bekerjasama mendirikan organisasi kejahatan dunia.
Imperialisme Amerika tidak membutuhkan alasan untuk melaksanakan kejahatannya. Tidak hanya Kuba, semua negara yang dieksploitasi dan didominasi oleh kolonialisme dan imperialisme nantinya akan mengalami suatu permasalahan atau rintangan dalam melaksanakan pembangunan ekonomi dan sosialnya. Akan tetapi, berbagai bahaya besar yang mengancam Kuba sejak kemenangan revolusi tersebut tidak akan membuat pera pejuang selanjutnya untuk menyerah apalagi hanya karena imperialisme (Scheer, 2004: xxi).
Gerakan dan Pemikiran Che Guevara
            Apabila berbicara tentang keadaan Kuba yang dipengaruhi Amerika Serikat, maka kita akan mengingat salah seorang tokoh sosialis yang sangat terkenal yaitu Che Guevara. Amerika Serikat sebagai negara adidaya akan selalu merasa terancam oleh letupan-letupan revolusi terutama dari beberapa negara maupun dari beberapa orang yang dirasa menggangu kepentingannya dalam imperialisme. Meskipun gangguan tersebut sangat kecil akan tetapi, Amerika akan merasa terusik hingga akhirnya akan gangguan tersebut akan dimusnahkan. Sosok revolusioner yang menjadi incaran Amerika Seikat salah satunya ialah Che Guevara. Selain itu, sosok Che Guevara juga menjadi populer karena gerakan revolusionernya.
            Sosok Che adalah sosok pejuang yang ulet dan tidak mudah menyerah. Salah satu kisah hidupnya yang menunjukkan semangat juangnya adalah ketika ia tertembak dua kali dan mengirim surat untuk keluarganya (Kornbluh, 2005 : 9). Ini tampak terlihat bahwasannya sosok seorang Che Guevara meskipun dalm kondisi yang amat membahayakan masih saja teringat dengan dengan keluarga. Che merupakan sosialis asal Argentina, ia adalah seorang mahasiswa di Universitas Buenos Aires yang berasal dari keluarga ekonomi menengah liberal.
Che merupakan seorang mahasiswa yang idealis, dimana ia memandang segala permasalahan dari sudut pandang politisnya yang sangat menarik. Sehingga garis pemikiran dan tindakannya lah yang menjadikan ia mempunyai keinginan untuk berkembang dan bangkit dari pemberontak yang agak borjuis menjadi pemimpin  yang efektif. Ia tidak ingin menjadi pecundang hanya dengan bersembunyi melihat saudaranya mendapat tekanan-tekanan imperialisme oleh Amerika Serikat. Meskipun ia bukan warga negara Kuba, akan tetapi ia bertekad bulat untuk mengabdikan diri dalam mencapai tujuan sosialisnya. Maka pandanganya yang semakin dalam tersebut telah mendekati pandangan para marxis yang telah mendalangi terjadinya terjadinya revolusi rusia.
Oleh karena itu, Che Guevara kemudian menjadi sosok yang mampu memimpin gerakan revolusi. Sehingga sangat tidak aneh jika Che Guevara mendapat pujian karena telah turut menuntun perjalanan untuk mencapai perubahan dimana ia sangat tidak peduli apapaun konsekwensi yang akan terjadi. Selain Che Guevara, terdapat pula para pemimpin dan warga yang memiliki keinginan yang sama untuk bangkit dari suatu generasi pecundang menjadi generasi pejuang revolusioner yang ditandai dengan tidak mau menerima desakan atau pengaruh untuk mundur  Disisi lain Che Guevara telah berani mengaburkan signifikansi sang pemimpin gerilya yang berani ini sebagai seorang tokoh politik (Kurniawan, 2005:3).
            Pemikiran sosialisnya muncul ketik ia sering melakukan perjalanan panjang dengan temannya yang bernama Alberto Granado. Petualangan pertamanya dilakukan pada tahun 1951 dan 1952. Berawal dari petualangannnya itulah, ia kemudian dapat melihat keadaan yang ia jumapai seperti orang miskin, gelandangan dan masyarakat terbelakang serta terpuruk lainnya. Sehingga dari pengamatannya itulah ia mulai memunculkan pemikiran sosialis dan politiknya. Ia merasa apa yang dia lihat merupakan suatu penderiaan yang dapat dia rasakan pula. Seperti ungkapan yang menyatakan bahwa apabila salah satu bagian dari tubuh disakiti, maka seluruh anggota dari tubuh seharusnya ikut merasa sakit pula. Ia yakin bahwa perasaan senasib yang sesungguhnya hanya akan diraih lewat kegiatan sosial (Makkawaru, 2006: 7). Sikap kritis juga ia tunjukkan dengan berdemonstrasi terhadap presiden Argentina, Juan peron pada tahun 1952. Selanjutnya, ia juga membantu pertahanan Guatemala ketika pemerintahan Guatemala dikudeta oleh Central Intel-ligence Agency (CIA) pada tahun 1954. Ketika berada di Guatemala itulah ia menyaksikan tergulingnya pemerintahan sosialis radikal Jacobo Arbenz oleh Castello Armas yang didalangi oleh Amerika Serikat. ia tidak bisa melakukan apa-apa kecuali mencatat bahwa CIA berperan dalam aksi kontra-revolusi (Guevara, 1987). Setelah itu, ia melarikan diri ke Meksiko pada tahun 1955.
Di Meksiko itulah ia bertemu dengan seorang revolusioner Kuba yang bernama Fidel Castro. Disanalah ia mulai membentuk sebuah gerakan revolusioner akan tetapi ia bekerja sebagai tenaga medis dan pelatih teknik perang gerilya. Pada tanggal 2 Desember 1956 mulai dilakukan penyerangan pertama terhadap rezim Batista. Akibat kemenangannya, kemudian gerakan tersebut mendapatkan dukungan dari banyak pihak. Karena kecerdikannya, Guevara akhirnya menjadi wakil Letnan Castro yang sangat berbakat. Pada tahun 1957 ia menjadi komandan dari salah satu diantara lima kelompok gerilya. Dalam bulan-bulan April dan Juni 1958 perbedaan antara dua kutub dapat dilihat dalam gelombang pemberontakan. Pada awal bulan Februari, gelombang secara perlahan meningkat hingga menjadi sebuah ancaman yang ditandai dengan terjadinya sebuah gejolak yang tak terbendung.
Rakyat mulai memberontak melawan pemerintahan diktaor Batista diseluruh penjuru negeri, terutama di Provinsi Oriente. Misi Guevara pada fase pertama kali ini adalah mempertahankan front yang dikuasai oleh brigade keempat. Hanya dengan mempertahankan prinsip Guevara dan Castro yaitu bahwa yang terpenting dalam sebuah serangan bukanlah jumlah pasukan musuh, melainkan jumlah orang yang mereka butuhkan untuk membuat posisi mereka tidak lagi rawan. Sehingga pemikiran itulah yang menjadi kunci kesuksesan meraka. Pemikiran tersebut merupakan taktik dasar dari pergerakan revolusioner mereka. Oleh sebab itu, dalam berbagi penyerangan, pasukan che dikumpulkan disekeliling pos komando terlebih dahulu untuk kemudian membentuk sebuah kekuatan berupa front tunggal (Guevara, 1987). Hingga akhirnya pada tanggal 2 Januari 1959, dengan segala usaha Guevara berhasil memasuki Havana dan membentuk pemerintahan sementara. Pemerintahan tersebut dipegang oleh Castro yangaman menjabat sebagai Perdana Menteri. Perubahan dalam pemerintahan revolusioner yang baru tersebut kemudian ditandai dengan dieksekusinya para Batistianos (pengikut rezim Batista) yang mendukung selama Batista berkuasa.
            Pada tanggal 7 Oktober 1959, Guevara ditunjuk sebagi pemimpin program industrialisasi di Instituto Nacional de la Reforma Agraria (Institut Reformasi Agraria nasional). Di instasi tersebut ia bekeja menangani masalah kepemilikan tanah yang selama ini masih dikuasai oleh pebisnis Amerika Serikat. Selain itu, ia juga menangai masalah petanian. Kemudian tanggal 26 November 1959, Guevara menjadi Direktur Bank Nasional Kuba dan meningkatkan industrialisasi serta mengatasi pemusatan ekonomi. Dengan adanya reformasi tanah dengan segala rangkaian usaha pemerintahan untuk lepas dari Amerika, kemudian hubungan antara Amerika Serikat dengan Kuba semakin memburuk yang ditandai dengan dinasionalisasikannya industri Amerika Serikat, kepentingan komersial dan pertanian. Ditambah lagi dengan perekembangan Kuba yang menyatakan bahwa menganut politik kiri dan mengikuti Uni Soviet. Selain itu, ia juga menyatakan untuk membentuk manusia baru yangmana mendedikasikan dirinya demi masyarakat yang lebih baik (Makkawaru,  2006: 11).
            Pada bulan Februari 1960, Kuba meningkatkan usaha sosialisnya dengan melakukan perjanjian bersama Uni Soviet bahwa Kuba akan membeli minyak dari Uni Soviet yang kemudian akan ditukar dengan gula oleh Kuba dan sebagi jaminannya ialah kredit Amerika. Mendengar hal tersebut, Amerika Serikat membalasnya dengan menunda pengiriman minyak dan membatasi pembelian gula dari Kuba. Amerika Serikat juga menjalankan operasi rahasia yang dikoordinasi oleh CIA yang bertujuan membentuk kekuatan militer yang berasal dari orang-orang buangan Kuba untuk menginvasi pulau dan menjatuhkan pemerintahan Castro.
            Pada bulan Mei 1960, Kuba menjalin hubungan diplomatik dengan Uni Soviet. Kerjasama diplomatik tersebut ditandai dengan penyitaan properti Amerika Serikat dan perjanjian-perjanjian yang dilakukan dengan negara-negara komunis lainnya. Oleh karena itu, akibat besarnya pengaruh perjuangan Kuba oleh Guevara sehingga majalah “Time” menampilakn berita mengenai Guevara yang menjadi pelopor Kuba untuk menganut pemerintahan kiri dan menjalankan segala usaha untuk lepas dari pengaruh Amerika Serikat.
            Hingga akhirnya, pada tanggal 3 Januari 1961 Amerika Serikat benar-benar memutuskan hubungan diplomatik dengan Kuba. Sehingga Amerika mengintensifkan serangan-serangannya untuk menjatuhkan pemerintahan Castro di Kuba. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Guevara selalu aktif untuk mencari relasi perdagangan dengan negara-negara komunis dan sosialis. Kerjasama perdagangan tersebut salah satunya yaitu bekerja dengan Uni Soviet. Ketika ia menjabat sebagai Menteri Perindustrian Kuba pada tanggal 23 Februari 1961, ia mampu menstabilkan harga bahan pokok, mengurangi pinjaman dan meletakkan pengontrolan pada akumulasi modal swasta.
            Bahkan, ia mengkritik Castro karena dana untuk angkatan bersenjata terlalu berlebihan dibandingkan dengan penggunaan atau pemanfaatan dalam pengembangan sektor industri. Kemudian pada tanggal 26 Juli 1961 gerakan revolusi bergabung dengan partai komunis Kuba dan Castro mendeklarasikan Kuba sebagai negara sosialis (Makkawaru,  2006: 13). Meskipun pada saat itu pemimpin Uni Soviet, Nikita Krushef menyatakan bahwa Castro bukanlah seorang komunis karena Castro memperoleh kekuasaannya di Kuba bukan berdasarkan pemilihan melainkan karena kharismanya.
            Hingga tahun 1963, Amerika Serikat masih memusuhi Kuba yang terlihat ketika semakin ditunjukkannya pembatasan ekonomi berupa pembekuan aset dan larangan-larangan pemerintah Amerika terhadap warganya untuk melakukan transaksi dengan Kuba maupun larangan melakukan perjalanan ke Kuba. Menghadapi keadaan tersebut, satu-satunya jalan untuk mencapai sosialisme menurut Guevara ialah dengan cara perang. Selain itu, Guevara juga melakukan perjalanan untuk mencari pengetahuan dan mencari kelompok yang memiliki tujuan yang sama untuk memperjuangkan sosialisme. Untuk kemudian kelompok tersebut diharapkan dapat bekerjasama membentuk organisasi solidaritas dengan para gerilyawan serta kelompok revolusioner dari beragai penjuru dunia.
            Perjuangan Guevara juga ia sampaikan kepada dunia ketika ia menjadi perwakilan dalam sebuah konferensi PBB. Ia menyampaikan tentang bencana akibat imperialisme barat di negara-negara berkembang. Ia juga meminta kepada dunia untuk turut serta menangani permasalahan tersebut. Permasalahan yang terjadi antar negara tersebut bersumber dari perbedaan keadaan sosial ekonomi suatu negara. Sehingga, solusi yang harus diselesaikan terlebih dahulu yaitu mengenai perbedaan ekonomi dan sosial suatu negara. Selain itu, yang perlu disadari yaitu Amerika Serikat bukan pemegang kemerdekaan. Akan tetapi, pihak yang gencar dalam menyerukan ekploitasi dan penindasan.
            Menurut Guevara, sosialisme tidak akan ada tanpa perubahan kesadaran pada perbuatan fraternal yang baru terhadap humanisme, tidak hanya dalam masyarakat dimana sedang atau telah dibangun sosialisme, namun juga dalam sebuah skala dunia terhadap semua orang yang menderita karena penindasan imperialisme. Kemudian pada bulan April 1965, Guevara melepaskan seluruh jabatan dan kewarganegaraannya untuk kemudian ia benar-benar konsentrasi dalam perjuangannya melawan imperialisme. Sedangkan pada tahun 1966, Che Guevara tiba di Bolivia kira-kira antar minggu ke dua, bulan September dan minggu pertama bulan November 1966 (Kornbluh, 2005 : 29). Che memilih Bolivia sebagai pusat revolusioner dikarenakan:
·         Bolivia di mata kepentingan keamanan Amerika memilii prioritas dan ancaman yang lebih rendahdibanding dengan Negara-negara lembah Sungai Karibia.
·         Kondisi social dan kemiskinan Bolivia yang sedemikian rupa sehingga Bolivia rentan terhadap ideology-ideolgi revousioner.
·         Bolivia memiliki perbatasan dengan lima Negara, yang memungkinkan revolusi menyebar dengan mudah kalau gerilya tersebut berhasil.
Akan tetapi, pada tanggal 8 Oktober 1967 Guevara dijebak oleh pasukan terlatih Amerika Serikat serta pasukan Bolivia yang mendapat mandat dari CIA. Keesokan harinya, ia dieksekusi dengan empat tembakan di dadanya. Kematian Che Guevara tersebut akan menjadi inspirasi revolusioner masa depan dengan kepergiannya secara heroik. Che adalah sosok seseorang yang  tidak bergantung dengan apa yng diajarkan oleh oleh para pemimpinnya. Dan dari tiap-tiap momen historis dalam perang gerilya tersebut, ia membentuk suatu bingkai konsep sosial dan apresiasi yang jelas atas realita.
Bagi che mentalitas merupakan hal yang paliang penting untuk mengubah suatu proses pembentukan kepemimpinan yang mampu menunjukan jalan keluar dari suatu tatanan ekonomi yang dalam setiap pori-porinya mengeluarkan bau busuk korupsi, kerakusan dan darah. Oleh karena itu, selama ini ia berusaha untuk melawan penindasan ( Kurniawan, 2005:19). Usahanya dalam memperjuangkan kehidupan sosialisme juga ia tunjukkan dengan selalu membimbing dalam mewujudkan kesadaran persaudaraan antar sesama umat manusia. Dengan memahami dan menerapkan sosialisme, manusia akan memiliki perasaan bahwa antar manusia yang satu dengan manusia yang lain itu sama. dan apabila terjadi suatu penindasan di dalamnya maka seluruh komponen yang berada di dalamnya akan melakukan perubahan serta perlawanan terhadap suatu ketidakadilan serta penindasan tersebut.
Menurut Che, “Manusia di bawah sosialisme, meskipun penampakannya distandarisasi, jauh lebih lengkap. Meskipun kekurangan mekanisme yang sempurna untuk itu, tetapi peluang untuk mengekspresikan dirinya dan membuat dirinya merasa dalam organisme sosial jauh lebih besar (Gonzalez, 2004: 75). Sangat banyak pemikiran sosialis seorang Guevara yang sangat menarik seperti halnya dalam bidang ekonomi yangmana ia menjunjunga sifat egaliter. Kritik-kritik yang ia lontarkan juga sanagt tajam baik dalam menyinggung adanya komoditi pasar maupun negara-negara yang mengaku sosialis.
KESIMPULAN
            Che Guevara merupan sosok pemimpin sosialis yang mengutamakan sebuah persaudaraan dan memnjunjung tinggi rasa kemanusiaan. Guevara juga menjunjung tinggi kesadaran moral dan mampu memberikan contoh yang baik kepada anggota-anggota seperjuangannya. Ia menjadi sosok yang dikenal tidak takut bagaimana ia mempertahankan hidupnya. Ia akan berperang habis-habisan demi meperoleh sebuah kemerdekaan Kuba. Guevar tidaka akan menuangkan pemikiran-pemikirannya hanya dengan berdebat atau bermain kata-kata. Karena apabila seseorang hanya mampu bermain kata-kata maka akan terlihatlah sisi bodohanya. Akan tetapi, ia akan menggunakan pemikirannya sebagai kekuatan yang mendarah daging di dalam dirinya.
            Che Guevara juga merupakan pemimpin yang gila akan jabatan. Akan tetapi, sangat diyakinkan dalam pertempuran gerilya revolusioner merupakan bentuk aksi fundamental bagi kemerdekaan orang Amerika Latin yang berbasis pada situasi ekonomi, politik dan sosial (Scheer, 2004: xxviii). Sehingga para pemimpin harus turut serta dalam sebuah pertempuran dan tidak hanya bekerja dari kantor. Berdasarkan penjelasan mengenai konflik di Kuba beserta perjuangan seorang Che Guevara diatas, maka diharapkan para pemimpin mendatang mampu menerima kritik  secara berkelanjutan. Harus sanggup pula untuk tetap kuat dalam berbagai kondisi serta memperhatikan keteledoran maupun kesalahan sekecil apapun.
DAFTAR RUJUKAN
Gonzalez, Mike. 2004. Che Guevara dan Revolusi Kuba. _____ : Bookmarks.
Guevara, che. 1987. Che guevara and cuban revolution (fathfinder). Yogyakarta:   Narasi.
Kornbluh, Peter. 2005. The Death of Che Menguak Keterlibatan Amerika Serikat   dan CIA dalam Peristiwa Penangkapan dan Pembunuhan Che Guevara.         Makan Pustaka: Yogyakarta.
Kurniawan, A. S.2005. Che Guevara Sang Revolusioner. Yogyakarta: Resis           Book.
Makkawaru, Acho (Ed). 2006. Kisah Para Pahlawan Kebebasan dan         Kemanusiaan. Yogyakarta: Narasi.
Scheer, Robert (Ed). 2004. Hari-hari Terakhir Che Guevara. Yogyakarta: Narasi.
Wright, Anthony. ____. Demokrasi Sosial dan Sosialisme Demokrasis.____:____

26 komentar:

  1. Putri nur ekasari
    Yang ingin tanyakan adalah ketika seseorang memiliki jiwa sosial yang tinggi apkah seseorang tersebut bisa dikatakan menganut ide-ide sosialisme ya?? sebenarrnya arti sosialisme dengan orang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi itu sama gak sih?

    BalasHapus
    Balasan
    1. wiga rafita/1207314359681 maaf sebelumnya yang dimaksud dengan jiwa sosial tersebut yang seperti apa ? memang seperti yang kelompok kami uraikan diatas bahwa SOSIALISME merupakan sikap menjunjung tinggi derajat manusia dengan mengutamakan persamaan derajat setiap orang namun berhubungan dengan ideologi negara. sedangkan pada kasus memiliki jiwa sosial tinggi, banyak sekali saat ini organisasi-organisasi kemanusiaan yang menjujung tinggi JIWA SOSIAL nya saja seperti pembagian makanan kepada para lansia atau gepeng. nha jika yang dimaksud jiwa sosial yang seperti itu maka berbeda arti dengan sikap sosialisme yang seperti ditunjukkan oleh che guevara. dimana che guevara yang menganut ideologi sosialisme berusaha untuk menyatukan kebebasan, keadilan dan hubungan persaudaraan untuk memperoleh kemerdekaan dari pemerintahan castro. menurut pemahaman saya intinya jika ideologi sosialisme tersebut lebih condong pada politik sedangkan jiwa sosial lebih bergerak pada kegiatan kegiatan sosial saja :D

      Hapus
    2. ZOFRANO IMS/120731435976
      saya mau membantu jawaban Wiga Rafita
      ya, tentu dikatakan menganut ide-ide sosialisme dan sama.
      Che ia melihat kondisi Kuba sangat miris, dimana pers dibungkam dan kesejahteraan hanya dirasakan oleh segelintir orang saja...
      Menganut ide2 sosialisme berawal dari JIWA SOSIAL put, Che ini melihat bahwa kapitalisme telah menggrogoti masyarakat pada tingkat bawah, nah darisini ia sudah punya jiwa sosial yang peduli akan sesama sebagai manusia yang punya hati nurani dan berbudi mulia sebagai Makhluk ciptaan Tuhan YME...
      Kemudian dari jiwa sosial berkembang menjadi penganut ide2 sosialisme sebagaimana kata sosialisme itu untuk bersama berbeda dengan Liberalisme...
      Perlu adanya memobilisasi masy dalam tingkat pemahaman dan kesadaran yang bertujuan mengikis kapitalisme di Kuba dan menggulingkan Batista di Kuba bersama Fidel Castro...ide-ide nya yang tertuang ke dalam konsep et hombre noevo dari Che Guevara saat Juni 1960 bahwa perlu didedikasikan ke pekerja harus mendapatkan ganti rugi dan masa depannya harus meningkat kalau tidak sama saja dengan kapitalis yang memeras, tanpa pekerja pembangunan negara tidak bisa terlaksana dengan baik dan sesuai perencanaan...sama dalam pidatonya Castro: Tatanan Ekonomi Dunia yang sedang berlaku yang dikendalikan oleh IMF or AS dan sekutunyapenuh dengan penjarahan dan ekspliotasi sehingga kepercayaan rakyat berkurang terhadap loyalis elit pengelola negara...dan ide sosialisme sangat tampak pada Castro ketika gerakan revolusinya yang nanti menjadi presiden Kuba tidak akan memberikan kesempatan bagi kaum penindas (kapitalis) untuk tampil dipanggung politik dalam menguasai ekonomi negara dan menegaskan Marxisme-Leninisme yang diterapkannya disesuaikan oleh kondisi subyektif negara Kuba atau local genius yang ada di Kuba untuk di modernisasikan bukan menghilangkannya dengan mengganti sistem yang baru ...

      Hapus
  2. saya Asvin novita Sari (120731400297)
    berdasarkan makalah anda,che guevara memperbaharui sistem ekonomi, politik dan sosial melalui kebijaksanaan yang ia keluarkan selama menjabat sebagai bagian dari petinggi di Kuba. nah, itu artinya ia tidak hanya bergerak dibidang politik . . apakah yang seperti itu juga tidak termasuk memiliki jiwa sosial?

    BalasHapus
    Balasan
    1. luqman habibullah/120731435990 saya mencoba menjawab pertanyaan dari saudari asvin. menurut saya iya, ini dikarenakan melalui pembaharuan sistem ekonomi, politik, dan sosial berarti Che Guevara ingin memperbaiki kehidupan masyarakat yang ada di Kuba yang sebelumnya masih belum baik. dengan memperbaharui ini lah dapat dilihat dan dinilai bagaimana jiwa sosial che guevara ini muncul. selain itu dalam memperbaharui sistem ekonomi, politik, dan ekonomi dapat mempengaruhi masyarakat yang ada di kuba itu sendiri. :)
      bagaimana mbak asvin?

      Hapus
    2. wiga rafita.
      memang benar tidak hanya bergerak di bidang politik saja mba. apakah bisa mencapai kesejahteraan bila hanya dengan politik saja. namun bila dibandingkan dengan organisasi sosial yang menjunjung tinggi jiwa sosial, apakah memakai sebuah ideologi dalam setiap kegiatannya. mereka kan hanya membantu berdasarkan hati dan persamaan sosial tidak menyangkut masalah politik
      sedangkan che guevara memang benar memiliki jiwa sosial tetapi dalam pelaksanaannya dia menggunakan ideologi sosialisme, yang di dalam nya terdapat unsur politik.

      Hapus
    3. iya . terima kasih atas jawabannya,
      berarti ideologi sosialisme tidak hanya condong dibidang politik?

      Hapus
  3. Hadi setyawan 120731435870 Ketika berada di Guatemala itulah ia menyaksikan tergulingnya pemerintahan sosialis radikal Jacobo Arbenz oleh Castello Armas yang didalangi oleh Amerika Serikat

    Bagaimana dengan sistem sosialis radikal???
    bukankah sosialis sendiri lebih mengarah pada kesamaan manusia

    BalasHapus
    Balasan
    1. AHYANA FATIH EZA ROBIN 120731436003

      saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari sdr Hadi,

      sosialis radikal merupakan sebutan lain dari komunisme,,,

      dan mengenai kaitnnya kenapa Amerika menjadi dalang dari kudeta Jacobo Arbenz tersebut,,,,,,,, dikarenakan kekhawatiran Amerika mengenai penyebaran komunisme di daerah Amerika latin terutama guatemala,,,, amerika kan liberalisme yangmana bertolak belakang dengan komunisme,,,
      terimakasih,,,

      Hapus
  4. ZOFRANO IMS/A/120731435976
    Mengapa peran Che Guevara begitu besar terhadap pergerakan Kuba bersama dengan Fidel Castro dalam menggulingkan diktaktor disana, lalu apa yang mendasari pemikiran dia untuk menggunakan sosialisme itu yang nantinya dipakai Fidel Castro untuk dijadikan ideologi negara Kuba di Kepulauan Karibia??

    BalasHapus
  5. Sofa Untung Fadilah/208831413392
    saya mencoba menjawab pertanyaan Zofrano

    Karena bersama dgn Fidel Castro,Che salah seorang revolusioner yg berani melawan kediktatoran d kwasan Amerika latin khususnya d Cuba yg dianggap brhasil menjatuhkan “dictator boneka barat” baik perjuangan fisik maupun diplomasi…karena paham/ideology sosialisme dianggap cocok,paham yg egaliter dan memberikan solusi kpd rakyat Kuba dlm upaya keluar dr dominasi b intervensi barat…terimakasih

    BalasHapus
  6. luqman habibullah/120731435990
    mbak asvin: iya mbak politik memang tidak bisa lepas dari sifat sosial. kan dalam makalah kami che guevara rela berkorban demi kebaikan semua :D.
    bagaimana sudah puaskah?

    BalasHapus
  7. Zainul Hasan/Pendidikan sejarah/A/120731435973
    yang ingin saya tanyakan ialah, mengapa dalam sistem ekonomi, sosialisme cenderung dianggap hanya khayalan belaka?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Zofrano IMS/120731435976
      Karena Sosialisme pada sistem ekonomi hanya sebagai utopia karena hanya mampu membawa dan membimbing masyarakat menuju terjalinnya rasa persaudaraan sesama manusia inilaih yang menjadi titik tekan utama pada konsep sosialisme yang diungkapkan Che Guevara yang lahir di Argentina untuk menggerakkan massa...
      sebab Masyarakat Kuba yang dipegang oileh rezim Diktaktor Batista condong ke pro AS yang membungkam terhadap nilai-nilai untuk mendapatkan hak yang sama dalam bidang ekonomi pada kesejahteraan, kemudian Fidel Castro berusaha bersama-sama menumbangkan Batista hanya saja gagal ketemulah Guevara ini di Mexico untuk menghapus kapitalisme di Kuba, nah dari sisni Che and Castro mampu menggerakkan massa atas dasar ketidakadilan dan penderitaan yang dirasakan secara bersama-sama sebab Batista berkuasa hanya gelelintir orang yang meningmati hidup enak dan pers dibungkam sehingga terjadi perlawanan...
      Tetapi saja tidak setuju hanya khayalan belaka, konsep et hombre noevo dari Che Guevara saat Juni 1960 dedikasi pekerja harus mendapatkan ganti rugi dan masa depannya harus meningkat kalau tidak sama saja dengan kapitalis yang memeras dan Castro pun menjalankan sosialisme dalam ekonomi negara Kuba mampu berdiri sendiri dan tidak menerima bantuan negara lain , ekonomi dikendalikan oleh negara untuk kesejahteraan bersama

      Hapus
    2. lanjutan ada bukti nyata bahwa sosialisme di Kuba bukan khayalan semata, tahun 1983 pertumbuhan ekonomi kuba mencapai 5% sebab Castro menerapkan perusahaan asing yang dapat menjalankan ekonomi negaranya harus diperketat dan sebatas joint venture, ini adalah strategi untuk menghindari campur tangan asing yang bisa membuat Kuba sebagai negara konsumerisme, tetapi AS dan sekutunya tidak menyukainya..diusahakan digulingkan Castro seperti Insiden Teluk Babi dan Embargo Ekonomi tapi Masyarakat tidak ada yang mendemonya karena ia dicintai rakyat Kuba yang telah menjalankan sosialisme di ekonomi bukan utopia dan hal yang sama terjadi di Venezuela oleh alm. Hugo Chavez ia menerapkan sosialismenya dalam bidang ekonomi bukan sebuah khayalan, perusahaan asing dinasionalisasikan menjadi milik Venezuela dan melakukan pengawasan terhadap perusahaan asing yang ada di negaranya dan ternyta itu berhasil kesejahteraan rakyat Venezuela naik perlahan-lahan...jadi saya tidak setuju dengan pernyataan anda, apa yang mendasari pertanyaan anda kalau dalam sistem ekonomi, sosialisme cenderung dianggap hanya khayalan belaka...
      ZOFRANO IMS/A/120731435976

      Hapus
    3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    4. anda menjelaskan bahwa di kuba mandiri, tetapi mengapa masih ada perusahaan asing? apakah itu yang disebut kemandirian? meskipun juga sempat anda jelaskan bahw itu ada pengawasan yang ketat.

      Hapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. Diskusi ini menarik mengenai Negara Kuba yang ada di Kepulauan Karibia, sebelum adanya Castro dan Guevara, kuba penuh dengan kudeta dan diktaktor (tirani), semenjak digulingkannya Batista, negara ini menganut sosialisme pada ekonominya sehingga AS dan sekutu membenci sebab mereka tidak bisa menguasai dan mengelola ekonominya untuk memperoleh keuntungan yang akan masuk ke dalam devisa negaranya bukan negara yang mempunyai SDA, sungguh ironi sekali Indonesia tidak melakukan hal ini, perlu pengambilan langkah yang konsisten, no janji dan realita kerja yang nyata bukan pencitraan semata...Tapi sayangnya Kuba menjadi negara tertutup tapi setidaknya kedaulatan pangan dan ekonomi seperti yang dicetuskan oleh Trisaktinya Bung Karno dapat membawa nyata bukan utopia ataupun sekadar janji ompong belaka yang dirasakan rakyat Kuba tanpa adanya golongan/individu memperoleh kekayaannya sendiri tidak memikirkan nasib orang lain

    BalasHapus
  10. Putri Nur Ekasari
    ohya satu lagi sosialisme sama komunis itu sama ya?

    BalasHapus
  11. luqman habibullah/120731435990
    saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari mbak putri nur ekasari. begini mbak sosialisme dan komunis itu beda. ini dikarenakan jika sosialisme itu lebih mengarahkan kearah yang demokrasi. sedangkan komunis itu lebih mengarahkan kepada pemimpin yang bersifat diktator. sehingga perbedaanya bisa dilihat pada masa komunis yang terjadi di indonesia.

    BalasHapus
  12. Ahyana Fatih Eza Robin / 120731436003

    kalo menurut saya, komunisme merupakan bagian dari sosialisme,, tapi lebih radikal (sosialis radikal),,, yangmana menuntut penghapusan total hak milik pribadi dan kesamaan konsumsi ....

    terimakasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Zainul Hasan/Pendidikan Sejarah A/2012.
      saya sependapat dengan pendapat mbak ahya, komunisme adalah bagian dari sosialisme, namun karena sifatnya yag lebih keras dan radikal menyebabkan ada pembedaan diantara keduanya. kalau tidak salah keduanya sama-sama muncul di perancis sekitar abad 18 an.

      Hapus
  13. Terimakasih. Diskusi ditutup

    BalasHapus